Entri Populer

Sabtu, 06 November 2010

ASUHAN KEPERAWATAN APENDIXITIS

ASUHAN KEPERAWATAN
Pasien Dengan
APENDIXITIS

Definisi
Apendixitis adalah peradangan dari appendix vermiformis atau peradangan pada umbai cacing yang bersifat akut
Etiologi
Penyebab utamanya adalah obstruksi yang dapat disebabkan oleh :
- Hiperflasi dari folikel limpoid yang merupakan penyebab terbanyak
- Adanya fekolit dalam lumen appendix
- Adanya benda asing seperti cacing
- Struktur karena fibrosis akibat peradangan sebelumnya
- Sebab lain, misalnya keganasan (karsinoma, karsinoid)
Patofisiologi
Obstruksi appendix menyebabkan muklus yang diproduksi mukasa terbendung, makin lama mucus terbendung makin banyak dan menekan dending appendix. Menggangu aliran limfe menyebabkan dinding appendix oedema serta merangsang tunika serosa maka terjadi rasa sakit di umbilicus. Mucus yang terkumpul lalu terinfeksi oleh bakteri dan menjadi nanah, menimbulkan gangguan aliran vena. Peradangan yang timbul meluas dan mengenai peritoneum pariental setempat, sehingga menmimbulkan rasa sakit di perut kanan bawah, keadaan ini disebut apendixitis supuratif akut. Bila arteri terganggu timbul allergen ini disebut apendixitis gangrenosa. Bila dinding apndix yang telah rapuh itu pecah dinamakan apndixitis perforasi.
Tanda Dan Gejala
- Nyeri perut pada kanan bawah
- Muntah, nausea anoeksia
- Konstipasi
- Demam tidak terlalu tinggi
- Distensi local
- Nyeri tekan local yang dalam
Lokasi Nyeri
Nyeri pada perut, pada mulanya nyeri perut ini hilang timbul eperti kolik dan terasa di sekitar umbilicus. Bila proses radang telah menjalar ke peritoneum pariental setempat, maka akan timbul nyeri local pada kanan bawah, di daerah Mc Burney. Bila terjadi perforasi untuk sementara rasa sakit memnghilang tetapi kemudian disusul dengan rasa sakit yang hebat di seluruh perut karena peritoritis umum anorexia hamper selalu terdapat dan muntah merupakan hal yang khas.
Komplikasi
- Perfolasi
- Hiperpireksi
Penatalaksanaan
1. Observasi penderita
2. Istirahat total dalam posisi Fowler
Untuk menghindari erakan yang dapat menyebabkan daerah Mc Burney ikut bergerak atau teregang
3. Beri makanan yang tidak merangsang peristalik
4. Beri anti biotika dosis tinggi
5. Operasi apendiktomi








ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian data dasar :
1. Aktivitas / istirahat
Subjektif : Lemah, gelisah, tidak bias tidur
2. Integritas ego
Subjektif : Takut mati, merasa akan segera mati, kwatir akan eluarganya, pekerjaannya dan keuangannya
3. Eliminasi
Objektif : Bising usus menurun / tak terdengar karena usus hanya berisi udara
4. Makanan
Subjektif : Mual, nafsu makan hilang
Objektif : Muntah
5. Hygene
Subjektif : Nyeri perut kanan bawah bila bergerak / melakukan aktivitas
6. Neurosensoris
Subjektif : Rasa akit di sekitar umbilicus
Objektif : Perubahan
7. Nyeri / rasa nyaman
Subjektif : Mula-mula nyeri perut hilang timbul, kemudian nyeri perut menjadi tajam dan terus menerus
Objektif : Wajah meringis, merintih, perubahan HR
8. Pernapasan
Objektif : RR normal
9. Interaksai sosial
Subjektif : Mencemaskan pekerjaannya dan keluarganya
Objektif : Gelisah, respon emosional (takut)
10. Pemeriksaan
- Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan darah rutin dan urine rutin
- Pemeriksaan foto polos abdomen
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan dngan penyumbatan appendix
2. Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan
3. Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan tidak adekuatnya intake peroral
4. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan dan informasi yang didapat tentang keadaan serta tentang perjalanan penyakit
5. Ketidakmampuan melakukan aktifitas sehari-hari berhubungan dengan kelemahan fisik
Diagnosa Keperawatan – 1
Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan dengan pentumbatan appendix
Rencana Tindakan :
1. Observasi adanya keluhan dan tanda nyeri, catat intensitas (skala 0 – 10), lokasi, kalitas dan durasi nyeri
2. Beri lingkungan yang tenang dan nyaman
3. Ukur dan catat tanda-tanda vital
4. Beri analgetik sesuai kolaborasi dokter
5. Minta pasien untuk segera melaporkan bla frekuensi nyeri semakin bertambah
Kriteria evaluasi :
1. Pasien tenang
2. Ketegangan menurun
Diagnosa Keperawatan – 2 (Post Op)
Gangguan rasa nyaman : Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan
Rencana Tindakan :
1. Kaji tingkatan nyeri yang dialami oleh pasien
2. Atur posisi tidur miring kea rah abdomen yang sehat dengan kaki ditekuk
3. Anjurkan klien teknik relaksasi nonfarmakologi
4. Ukur dan catat tanda-tanda vital
5. Beri analgetik sesuai kolaborasi dokter
6. Beri lingkungan yang nyaman dan tenang
Kriteria Evaluasi :
1. Pasien tenang
2. Ketegangan menurun
Diagnosa Keperawatan – 3
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan tidak adekuatnya intake peroral.
Rencana Tindakan :
1. Kaji pola makan pasien selama dirawat dan faktor-faktor penyulitnya
2. Anjurkan untuk makan dalam porsi kecil tetapi sering
3. Lakukan kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian menu diet
4. Beri terapi sesuai kolaborasi dokter
5. Ukur dan catat intake out put per hari
Kriteria Evaluasi :
1. Intake proral menjadi adkuat
2. Faktor-faktor penyulit (muntah, mual) hilang
3. Pasien mengatakan nafsu makan meningkat
Diagnosa Keperawatan – 4
Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan dan informasi yang didapat tentang keadaan serta tentang perjalanan penyakit
Rencana Tindakan :
1. Kaji tingkat kecemasan pasien
2. Dorong pasien untuk mengekspresikan perasaannya
3. Jawab pertanyaan dengan informasi yang konsisten
4. Anjurkan kemandirian dalam mengambil keputusan
5. Beri dukungan spiritual
6. Libatkan keluarga dalam membantu mengatasi masalah
7. Kriteria Evaluasi :
1. Pasien dapat menidentifiasikan perasaannya dan penyebab kecemasannya
2. Pasien mengatakan kecemasannya berkurang
3. Pasien menunjukkan keterampilan pemecahan masalah
Diagnosa Keperawatan – 5
Ketidakmampuan melakukan aktifitas sehari-hari berhubung dengan kelemahan fisik
Rencana Tindakan :
1. Kaji tingkat kemampuan pasien
2. Analisa tanda dan gejala ketidak mampuan dalam melakukan aktifitas terutama dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari dalam hal makanan, personal hygiene dan eliminasi.
3. Ajarkan cara melakukan aktifitas sesuai dengan perkembangan dan keadaan penyakitnya secara bertahap
4. Jadwalkan untuk program rehabilitasi
Kriteria Evaluasi :
Pasien dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan mengembalikan kemampuan secara bertahap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar